Ternyata, yang menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang Bapak hanya melihat istri dan anaknya menikmati makanan itu. Sesekali saya melihat anak itu tertawa senang sekali, dan sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya.
Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan tetapi ada senyum bahagia di wajahnya.
Lalu saya mendengar Bapak itu berkata “Makan yang puas ya To. Ini hari ulang tahunmu”. Saya mau nangis mendengarnya. Seorang Bapak, dengan keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung membelikan ayam goreng murahan dipinggir jalan, untuk dihadiahkan pada anaknya.
Hampir hampir mau menangis rasanya diwarung itu. Segera sebelum air mata saya tumpah, saya berdiri dan membayar makanan saya. Dan juga dengan pelan-pelan saya bilang ke penjaga warung”Mas, tagihan Bapak itu biar saya yang bayar. Dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempenya”. Lalu lekas lekas saya pergi.
Kisah ini ditulis, untuk bahan perenungan kita. Bahwa Allah sudah memberikan yang terbaik untuk kita saat ini. Dan satu lagi, janganlah pernah mengeluh! Ingat, kita makan di KFC, Pizza Hut, Sushitei,Yakiniku Shabu-shabu, tetapi bagi orang disekitar kita, pecel lele di pinggir jalan adalah makanan mewah buat mereka.
“Orang yang sudah diberi petunjuk agama yang benar, diberi hidayah & diberi makanan yg cukup untuk dimakan sehari, bahkan diberi sehat lagi, itu sudah sama diberi dunia seisinya. Maka bersyukurlah teman… “
Inilah cerita dari yang dikutip dari seorang teman. Semoga bermanfaat.
Komentar :
Posting Komentar