Namun terkadang, kita sebagai pembawa alarm, seperti tidak mendengarkan teriakan alarm tersebut & terus asyik dalam keterlenaan dan kemaksiatan.
Deringan & teriakan alarm keimanan di hati ini, sebenarnya sangat keras, namun terkadang, tidak lebih keras dari teriakan hawa nafsu & bisikan syetan yang menyesatkan.
Maka.. celakalah bagi orang yang tidak menghiraukan deringan alarm keimanannya, maka alarm itu lama-kelamaan akan diam dan membisu & membiarkan pembawanya terperosok ke jurang kenistaan dan penuh siksaan yang kekal abadi selamanya.
Dan.. beruntunglah bagi orang yang memprioritaskan alarm keimanannya, sehingga ia akan berjalan tepat pada tempat yang akan membawanya menuju kenikmatan tiada tara dan kekal abadi selamanya…
“Qod’ Aflahal Mu’minuun” – Sungguh beruntung orang-orang yang beriman.
Komentar :
Posting Komentar