Apa yang membuat sinetron ini begitu menarik ?
Jika ditelusuri, alur cerita yang berkaitan dengan konflik, lengkap dengan permainan emosi di dalamnya, mimpi-mimpi yang diceritakan seperti halnya kehidupan nyata, keindahan hidup yang seringkali melebihi kenyataan seakan akan mewujudkan mimpi penonton.
Ditunjang dengan kemajuan teknologi persinetronan di Indonesia sendiri sudah mendukung pengambilan gambar-gambar indah yang mampu memuaskan mata penontonnya ditambah dengan akting artis-artis idola dengan penampilan yang diinginkan oleh semua penonton.
Semakin lengkaplah bagaimana kemudian sinetron menjadi acara termahal di program acara televisi.
Ketika TV menayangkan iklan , beberapa menganggap bahwa iklan seringkali dianggap mengganggu dan membuat penonton dengan mudah memindahkan channel ke program lain yang bukan iklan.
Padahal apa yang digunakan dimainkan pemain dalam sinetron semua adalah iklan.
Apa yang digunakan bisa menjadi tren seketika itu juga.
Mulai gadget , baju, kerudung , sepatu , seragam sekolah , model rambut , make up dls.
Bagi sebagian kaum hawa , sinetron seolah menjawab desire mereka untuk menjadi seperti idola mereka.
Apa saja yang digunakan oleh idola mereka dan dipandang cantik tentu saja akan membawa perempuan ke perasaan yang sama dengan idola mereka.
Desire yang mengarahkan bahwa jika mereka menggunakan produk yang sama dengan idola mereka, akan terlihat sama dengan sang artis tentunya memberikan kepuasan tersendiri.
Parahnya , iklan bahasa kasar kotor yang keluar dari sinetron menjadi bahasa sehari hari , selain itu juga iklan perselingkuhan , iklan sikut menyikut , iklan menghalalkan cara mendapatkan apa yang diinginkan ( misal jabatan , kekayaan atau kekasih) , tayangan syirik ,khurofat , tahyul , pelecehan terhadap kaum wanita atau pria , yang halal dibolak balik seakan akan jadi haram , yang haram menjadi halal , minuman keras , kekerasaan , perkosaan , lemewahan , sang pemain benar benar ditonjolkan kecantikan atau ketampanannya sehingga merubah persepsi tentang apa itu cantik dan tampan , hal tersebut berulang kali dlihat , ditonton dihayati , menjadi iklan yg kemudian berpola dalam otak penonton bahwa semua itu adalah kewajaran.
Bahwa sinetron akan berakhir , demikian halnya usia kita , kenapa kita suka melihat orang disakiti lewat sinetron ? Orang dijahili ( sebagian penonton tertawa ketika ada adegan pemain yg dungu terpeleset kulit pisang atau kejebur kolam), atau merasa puas ketika ada adegan balas dendam dalam sinetron atau adegan adegan lainnya yang sebenarnya kita tidak ingin terjadi dalam hidup kita.
Tidak semua sinetron memberi contoh buruk memang , tapi kalaupun ada sinetron yang berbicara tentang agama etika moral , ratingnya akan ada jauh dibawah sinetron perselingkuhan atau yang penuh deraian airmata.
Bagaimana kita menghabiskan setiap detik dalam hari kita ? Semua akan dimintai pertanggung jawaban kelak.
Komentar :
Posting Komentar