Terima kasnih anda telah berkunjung di ibnuhasbie.blogspot.com

Postingan Populer

ARSIP

Senin, 21 Juni 2010

Shalat ( Mengapa Kita Harus Shalat ? )

Saya Sarankan Anda Baca Juga



Mengapa Kita Harus Shalat? 

Sebuah Renungan dalam Mengenal Arti Sebuah Hidup

Oleh: Ustadz Cecep Sholehudin, Lc.

Pertanyaan tersebut akan menjadi sebuah pertanyaan yang klise dan tak bermakna bagi mereka yang meyakini bahwa akal adalah satu-satunya instrumen untuk menemukan kebenaran dan kebathilan, bagi mereka yang meyakini bahwa agama itu adalah sama dan walaupun terjadi perbedaan hanyalah sekedar perbedaan ekspresi dan cara semata, dan bagi mereka yang terbiasa memperjual-belikan hukum-hukum Allah dengan uang dan peluang. Bagi mereka semua sholat adalah sebuah ritualitas ibadah yang hanya membuang-buang waktu dan membodohi diri.

DR Hasan Hanafi, salah satu pelopor Islam Kiri, menjadi nara sumber dalam sebuah seminar besar yang dihadiri oleh banyak masyarakat. Saat waktu sholat dhuhur tiba, dia masih semangat berceramah di depan orang-orang banyak sampai tiba waktu shalat Ashar. Seorang hadirin bertanya kepadanya: “Maaf, Bapak Doktor, kenapa anda tidak sholat? Dia menjawab: “Kalau saya sholat maka anda dan kawan anda yang rugi. Tapi kalau saya tidak sholat maka Allah pun tidak akan merasa rugi karena Dia Maha Kaya”. Akhirnya penanya tersebut terdiam. Begitulah dia membodohi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

Tapi bagi mereka yang meyakini bahwa hidup adalah sebuah perintah dan perjanjian, maka shalat bukan sekedar ritualitas tapi menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban yang harus dijalaninya dalam kondisi apapun sebagaimana disebutkankan dalam Al-Quran bahwa tujuan hidup kita adalah semata-mata untuk beribadah pada-Nya: “.. dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.” (QS Adz- Dzaariyat: 56) Imam Ali menegaskan bahwa maksud dari ayat tersebut adalah: “bahwa Aku akan memerintahkan mereka untuk menyembah Ku dan memanggilnya untuk beribadah kepada Ku”.

Sholat adalah ibadah yang harus dilakukan oleh seluruh anggota tubuh, baik anggota material maupun non material, baik yang dilakukan oleh pikiran dan hati seperti niat, ketulusan, khusyu’, tunduk, perasaan senantiasa diawasi dan lainnya; baik yang dilakukan oleh lisan seperti membaca syahadat, tasbih, tahmid, takbir, alfatihah dan lainnya; dan baik yang dilakukan oleh anggota tubuh lainnya seperti berdiri, ruku, sujud, duduk dan lainnya. Artinya bahwa sholat menuntut semua anggota tubuh kita baik yang sifatnya material ataupun non material terlibat dalam irama sholat. Dan apabila salah satu dari anggota badan tubuh tersebut tidak terlibat maka sholatnyapun menjadi cacat. Hal itu yang diungkapakan rasulallah dengan istilah almuflis fissholat (orang yang bangkrut dalam sholat), yaitu orang yang pikirannnya melayang-layang ketika sholat sehingga ada fase-fase yang seharusnya konsentrasi penuh malah menjadi terbagi-bagi. Dalam kondisi seperti ini wajar bila target dari sholat tidak tercapai.

Untuk mengukur sejauh mana sholat itu bisa memenuhi standar dan kriteria, maka hal tersebut bisa dilihat dari indikasi-indikasinya, hal itu diungkapkan dalam Al Quran: “dan lakukanlah sholat, sesungguhnya sholat itu bias mencegah kekejian dan kemungkaran” (QS Al-ankabut: 45). Dalam ayat lain disebutkan: “sesungguhnya manusia itu diciptakan dengan watak selalu berkeluh kesah, apabila dia ditimpa bencana maka dia ada dalam ketakutan dan apabila ia mendapatkan kebaikan maka dia lupa diri kecuali orang-orang yang suka sholat, yaitu orang-orang yang selalu menjaga sholatnya” (QS Al-Maarij: 19-23). Dan dari Abdullah bin Amru bin Ash ra: suatu ketika Rasulallah saw menyebutkan kemudian beliau bersabda kepadanya: “barang siapa yang selalu melaksanakan sholat, maka dia akan mendapatkan cahaya, burhan (bukti yang kuat) dan keselamatan dan barang siapa yang tidak melaksanakan sholat maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, burhan dan keselamatan dan dia akan hidup pada hari kiamat bersama Qorun, Firaun dan Ubay bin Kaab.”

Sesungguhnya Allah tidak semata-mata memerintahkan sholat kecuali untuk kebaikan umatnya bahkan sholat itu sendiri menjadi pelipur lara dan penghubung diri dengan sang penciptanya. Hal itu diungkapkan dalam Al Quran: {wahai orang-orang yang beriman, mintalah bantuan - untuk memudahkan urusanmudengan kesabaran dan sholat} QS Al Baqoroh: 153, kemudian dipertegas lagi dalam ayat 45-46: {dan mintalah tolong dengan kesabaran dan sholat, karena sesungguhnya keduanya sangat besar bagi mereka yang khusyu dalam melaksanakan sholatnya, bagi mereka yang yakin akan bertemu Allah dan bagi mereka –yang yakin– bahwa mereka akan kembali kepada- Nya}. Dan hal itu dipertegas oleh rasulallah saw: “sesungguhnya aku mendapatkan ketenanganku dalam sholatku”. Hal-hal ini kemudian memberikan ilham bagi para sufi untuk menyimpulkan: “barang siapa yang ingin berbicara dengan Allah maka bacalah Al Quran dan barang siapa yang ingin diajak berbicara dengan Allah maka laksanakanlah sholat.

Di samping itu, sholat pun mengajarkan kepada kita hal-hal esensial bagi sebuah kehidupan yang dinamis, antara lain:

- Kedisiplinan. Hal itu bisa dilihat dari waktu-waktu yang telah ditentukan dan larangan untuk keluar dari waktu yang sudah ditentukan tersebut: {sesungguhnya sholat itu bagi orangorang beriman adalah kewajiban yang telah ditentukan} An Nisa: 103.

- Teratur. Hal itu nampak pada aturan sholat yang harus dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Semua tata cara itu harus berurutan dan dilakukan secara teratur dan tidak boleh dilakukan dengan acak. Pola yang mengajarkan kita untuk hidup teratur, terarah dan ter-manage.

- Kebersihan. Hal itu nampak dalam syarat-syaratnya, di mana untuk mendapatkan sholat syah harus dimulai dengan membersihkan diri seperti dengan wudhu/mandi membersihkan pakaian, membersihkan tempat sholat dan lainnya. Pola hidup yang bersih menjamin hidup sehat dan dinamis.

- Olah badan. Hal itu nampak dalam gerakan-gerakan sholat yang menyentuh semua organ tubuh, dari mulai kepala sampai kaki sehingga menurut sebuah penelitian barang siapa yang menjalankan sholat dengan baik dan teratur maka dia tidak akan kena penyakit apa pun karena sholat sudah mengatur pergerakan tubuh agar berjalan normal.

- Penghormatan. Hal itu nampak pada fase-fase penghormatan dari mulai posisi berdiri sampai posisi yang terendah dimana kondisi berada sebagai hamba yang tak berdaya dengan menundukkan kepala ke tanah.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Shalat ( Mengapa Kita Harus Shalat ? )”

Posting Komentar

RAINBOW COLLECTION Rp. 295,000,-

RAINBOW COLLECTION Rp. 295,000,-

FRIZYGREEN COLLECTION Rp. 465,000,-

FRIZYGREEN COLLECTION Rp. 465,000,-

TUPPERWARE

TUPPERWARE
Hang Out Set (Termasuk tas) Rp. 149,000,-

SIMPLY HEALTHY SET

SIMPLY HEALTHY SET
SIMPLY HEALTHY SET Rp. 195,000,-

Berita Utama | Nasional

BACA JUGA LAINNYA

 
Editor template ibnuhasbie | Untuk template Catatan Harian