Terima kasnih anda telah berkunjung di ibnuhasbie.blogspot.com

Postingan Populer

ARSIP

Jumat, 11 Juni 2010

KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM BUDAYA ISLAM

Saya Sarankan Anda Baca Juga



Oleh : H. Mas’oed Abidin


PENDAHULUAN
PERJALANAN PEREMPUAN

PEREMPUANdisebut (bhs.Sans) berarti  wanita' lawan dari jenis laki-laki. Perempuan (bhs. kawi) menyimpan kata "empu" artinya pemimpin (raja), orang pilihan, ahli, yang pandai, pintardengan segala sifat keutamaan yang lain (lihat:KUBI).1 Saya lebihsenang memakai kataperempuan selain wanita, karena padanya terkait banyak peran.2 Dimasa gelapjah iliyah terjadipelecehan terhadap kaum perempuanberpuncak dengan kelahirannya di sambut kematian, keberadaannya tidak diterima, ada paham wanita pembawa aib keluarga, jabang bayi berjender wanitamesti dibunuh (lihat QS.16,an-Nahl :57-60), dan sama ditemui dizaman Fir’aun terhadap anak lelaki yang lahir dari kaum Musa (keluarga ‘Imran) mesti dibunuh (mirip rasilalisme, atau ethnic cleansing).

ALQURAN menyebutperempuan Annisa' atau dengan Ummahat, artinya sama dengan saya artikan dengan "Ikutan ibu,Bagi Umat." Annisa' adalah tiang suatu negeri.3 Sunnah Nabi menyebutkan, dunia indah dengan berbagai perhiasan (mata'un), perhiasan paling indah adalah perempuan saleh (artinya istri atau ibuyang tetap pada perannya dan konsekwen dengan citranya). TafsirIslam tentang kedudukan perempuan menjadi konsep utama keyakinan Muslim bermu’amalah.Alquranmendudukkan perempuan pada derajat sama dengan jenis laki-laki di posisiazwajan atau pasangan hidup (lihat Q.S.16:72, 30:21, 42:11), sangat amat berbeda dengan masa sebelumnya yang masih bertanya apakah makhlukperempuan tergolong makhluk punya hak dan kewajiban sama dengan laki-laki, dianggap benda yang boleh dipindah-tangankan sewaktu-waktu diperjual-belikan sebagai komoditi budak menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya?

Kata woman dalam bahasa Inggris kabarnya berasal dari “womb man”, hampir sama artinya dengan manusia berkantong, pemahaman klasik makhluk setengah manusia yang mempunyai kantong tempat tumbuh calon manusia atau “manusia” yang hanya kantong tempat manusia.

BUDAYA MINANGKABAU
BUDAYA MINANGKABAU yang berkembang menjadi “adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah” menempatkan perempuan pada posisi
‘orang rumah’, “induak bareh”,“pemimpin” di masyarakatnya dengan sebutan “bundo kandung” -- limpapeh rumah nan gadang, umbun puro pegangan kunci, hiasan di dalam kampuang, sumarak dalam nagari, nan gadang basa batauah, kok hiduik tampek ba nasa, kalau mati tampek ba niaik, kaunduang-unduang ka tanah suci, ka payuang panji ka sarugo- -, tersirat kekokohan kedudukanperempuan Minang pada posisi sentral, menjadi pemilik seluruh kekayaan, rumah, anak, suku bahkan kaumnya. Kalangan lebih awam dinagari dan taratak menggelari dengan sebutan “amai paja, biaiy, mandeh”, menempatkan laki-laki pada peran pelindung, pemelihara dan penjaga harta dari ‘perempuan’nya dan ‘anak turunan’nya.

Dalam siklus ini generasi Minangkabau dilahirkan bernasab ayahnya (laki-laki), ibunya (perempuan), bersuku bergelar mamaknya (garis matrilineal) , sehingga kemenakan berpisau tajamdengan mamak berdaging tebal, memperlihatkan egaliternya suatupersenyawaan budaya dan syarak yang indah.


HAK  ASASI PEREMPUAN

HAK ASASI perempuan yang gencar diperjuangkan hari ini, di dalam konsep Islam sudah diperlakukan sempurna 15 abad lalu, kendatipun dizaman maju masih ada beberapa kawasan atau negeri berpandangan ragu mengakuiperempuan. Agama Islam menempatkanperempuan(i bu) menjadi mitra setara(part isipatif) bagi jenis laki-laki. Dan lelaki menjadipelindung wanita (qawwamuuna 'alan-nisaa'). Lelaki secara lahiriyah dan bathiniyah (fisik dan mental) memiliki kelebihan pada kekuatan, badan, fikiran, keluasaan, penalaran, kemampuan, ekonomi,kecerdasan, ketabahan, kesigapan dan anugerah (QS. An Nisa' 34). Wanita dibina menjadi mar'ah shalihah (= perempuan shaleh yang ceria (hangat/warm) dan lembut, menjaga diri, memelihara kehormatan, patuh (qanitaat) kepada Allah, hafidzaatun lil ghaibi

bimaa hafidzallahu (= memelihara kesucian faraj di belakang pasangannya, karena Allah menempatkanfaraj danrahim perempuan terjaga, maka tidak ada keindahan yang bisa melebihi perhiasan atau tampilan "indahnya wanita shaleh" (Al Hadist).

KODRAT PEREMPUAN

KODRAT PEREMPUAN memiliki peran ganda; penyejuk hati dan pendidik utama, sorga terhampar dibawah telapak menempatkan kaki perempuan (ibu, ummahat). Dibawah naungan konsep Islam,  perempuan berkepribadian sempurna, bergaul ma'ruf dan ihsan, kasih sayang dan cinta, lembut dan lindung, berkehormatan, berpadu hak dan kewajiban. Dalam konteks Islam ini, emansipasi tidak diartikan perjuangan persamaan derajat, karena kedua jenis jender ini sudah mendapatkan kesetaraan hak dengan wajar, tidak melebihi dan tidak melewati kodrat fitrah masing-masing. Pemahaman bulat dan padu pemerananperempuan sebagai mitra saling terkait, saling memerlukan bukan eksploatasi. Konsep azwaajan mengandung makna pasangan dengan kedudukan setara/sejajar. Penggunaan kata pasangan (azwajan) terpatri pada tidak punya arti sesuatu kalau pasangannya tidak adadan tidak jelas eksistensi sesuatu kalau tidak ada yang setara di sampingnya. “Pasangan”, mungkin tidak ada kata yang lebih tepat untuka zwajan itu. Mungkin di belahan dunia lainnya (entah di barat atau di timur), memang ada gejala kecenderungan penguasaan hak-hak perempuan dan paling akhir hilangnya wewenang "ibu" di rumah tangga sebagai salah satu unit inti keluarga besar (extended family).

a). Secara moral,perempuan IBU = punya hak utuh menjadi Ikutan Bagi Umat. Masyarakat baik lahir dari Ibu baik, dengan relasi kemasyarakatan pemelihara tetangga dan perekat silaturrahim.4

b). Dalam Ajaran Islam, penghormatan kepada Ibu menempati urutan kedua sesudah iman kepada Allah (konsep tauhidullah).


Bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Ibu, diwasiatkan sejalan untuk seluruh manusia. Penghormatan kepada Ibu (perempuan) menjadi disiplin hidup yang tidak boleh diabaikan. Disiplin ini tidak dibatas oleh adanya perbedaan anutan keyakinan. Hubungan hidup duniawiwajib dipelihara baik dengan jalinanihsan (lihat QS. 31, Luqman : 14-15). Universalitas (syumuliyah)Alquran menjawab tantangan zaman (QS. Al Baqarah, 2 dan 23) dengan menerima petunjuk berasas taqwa (memelihara diri), tidak ragu kepadaAlquran menjiwaihidayah, karena Allahul Khaliqul 'alam telah menciptakan alam semesta amat sempurna, tidak ditemui mislijk kesiasiaan (QS. 3, Ali 'Imran, ayat 191), diatur dengan lurus (hanif) sesuai fithrah yang tetap (QS. 30, Ar Rum, ayat 30) dalam perangkatnatuur - wetatausunna tullah yang tidak berjalan sendiri, saling terkait agar satu sama lain tidak berbenturan. Kandungan nilai pendidikan dan filosofi ini terikat kokoh kasih sayang, hakikinya semua datang dan terjadi karena Rahman dan RahimNya dan akan berakhir dengan menghadapNya, maka kewajiban asasi insani menjagadiri dankeluarga dari bencana (QS. At Tahrim :6) dengan memakai hidayah religi Alqurani.

c). Dalam alih generasi, tidak termungkiri bahwa perempuan menjadi pembentuk generasi Ilahi. Dari rahim dalam Ibu lahir manusia bersih (menurut fithrah, beragama tauhid). Pembinaan sisi keyakinan (agama) dan kebiasaan hidup (istiadat, budaya) faktor terpenting menentukan didalam membantu meraih keberhasilan pendidikan generasi berasas akhlak Islami. Makhluk manusia berkeyakinan haqqul yaqin kepada Khaliq, tumbuh menjadi pribadi kokoh (exist) dengan karakterteguhtegar optimis) menapak hidup. Rohaninya (rasa, fikiran, dan kemauan) dibimbing keyakinan hidayah iman. Jasmaninya (gerak, amal perbuatan) dibina oleh aturan syari'at Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.berdisiplin mensyukuri nikmat (istiqamah, konsisten) dan (shabar,
“Allah telah menyari’atkan dasar hidup “ad-din” bagi kamu seperti telah diwasiatkanNya kepada Nuh, dan telah dipesankan kepadamu (Muhammad). Agama yang telah dipesankan kepada Ibrahim, Musa, Isa dengan perintah agar kalian semua mendaulatkan agama ini dan jangan kalian berpecah dari mengikutinya…”(QS.Syura : 13). Perilaku kehidupan menurut mabda' (konsep) Alquran, bahwa makhluk diciptakan dalam rangka pengabdian kepada Khaliq (QS. 51, Adz Dzariyaat : 56), memberi warning peringatan agar tidak terperangkap kebodohan dan kelalaian sepanjang masa.M anusia adalah makhluk pelupa (Al Hadist).
d). Konsep Islam, “di bawah telapak kaki perempuan (ibu), terbentang jalan kepada keselamatan (Sorga)”. Kebahagiaan menanti setiap insan yang berhasil meniti jalan keselamatan yang di ajarkan perempuan (ibu) dengan baik, penuh kepatuhan dan rasa hormat yang tinggi.5

Dari dalam lubuk hati perempuan (ibu) yang tulus dan dengan tangannya yang lembut terampil dicetak generasi tauhidik berwatak taqwa, khusyuk (telaten) berkarya (amal) dan kaya dengan rasa malu, berkarakter manusiawi inti masyarakat yang hidup dengan tamaddun (budaya). Keyakinan kepada norma agama -- dari sudut Islam -- mesti seiring dengan pokok keyakinan mendiskripsikan agama disisi Allah (QS. Ali 'Imran :19) yangkamal, lengkap dandiredhai (QS. Al Maidah : 3), selain tidak diperkenankanmaka (QS. Ali 'Imran :85). di dunia akhirat merugi Wahyu membimbing kepada hidayah Islam (QS. Asy Syu'ara :13) sambung bersambung, maka kehadiran Muhammad SAW seakan sebuah bata terakhir dari bangunan yang tersusun danAlquran menyelesaikannya (Al Hadist). Penyempurnaan hidayah Iman oleh agama yang haq (QS. Al Fath :28). Konsep ini membekali umat Muslim satutoleransi tinggi, tidak boleh memaksakan keyakinan kepada orang lain yang masih belum mau menerima kebenaran Islam (QS. Al Baqarah :256), dan diperintahberdada- lapang menerima kenyataan adanya fanatisme paham turun temurun (QS. Al Kafiruun :6). Tegasnya, seorang Muslim wajibmenda'wahkan Islam, menerapkan amar ma'ruf dan nahi munkar (QS. Ali 'Imran :104), dimulai dari diri sendiri, agar terhindar dari celaan besar karena suruhan tidak diamalkan (QS. Al Baqarah :44 dan QS. Ash-Shaf :3). Amar ma'ruf nahi munkar adalahtiang kemashlahatan hidup umat manusia, di dasari dengan Iman billah (QS. Ali 'Imran :110) agar tercipta satu bangunan umat yang berkualitas (khaira ummah).
ALQURAN menempatkanperempuan pada posisi azwajan, pasangan, mitra sejajar/setara, (QS.16:72), factor penyaji sakinah (kebahagiaan), perwujudandengankasih rahmah mawaddah sayang (QS.30:21). Citraperempuan sempurna pada posisi IBU (Ikutan Bagi Umat), unit inti dalam keluarga besar (di Minangkabau disebut bundo kanduang) dan menjadi “tiang negeri” (al Hadist) dengan penghormatan termulia pada ungkapan, “sorga terletak di bawah telapak kaki ibu” (al Hadist).6

POSISI PEREMPUAN

POSISI PEREMPUAN didalam Islam ada dalam bingkai (frame) menjadi sumbersakinah yakni bahagia dan ketenangan. Disini di tuntut sifat kreatif, ulet, tabah, sabar, teguh, konsistensi, jujur, hanif dan mampu menghidangkan keindahan dalam rumah tangga, seperti sudah dipesankan Nabi Muhammad SAW,

Allah itu indah dan sangat menyenangi keindahan

POSISI PEREMPUAN PENDIDIK UTAMA PERKEMBANGAN MASA disertai perubahan budaya pandang yang seringkali menampilkan ketimpangan menjauhkankeseimbangan pertumbuhan didalam meraih kesempatan yang sangat menyolok pada fasilitas pendidikan, lapangan kerja, hiburan, penyiaran mass-media, antara di kota dan kampung, akhirnya mengganggu pertumbuhan masyarakat. Perpindahan penduduk dengan mobilitas terpaksa besar-besaran ke kota menjadi penyakit menular di tengah kemajuan negeri sedang berkembang. Pergesekan keras tuntutan ekonomi mengumpul materi, menyita perhatian utama, seringkali seorang wanita tidak mampu mengangkat wajah apabila tidak memiliki pekerjaan di luar rumah.Perempuan tidak mesti bergelimang di dapur, sumur dan kasur, tetapi terdorong keluar rotasi masuk ke dalam lingkaran kantor, mandor dan kontraktor. Apabila kearifan dan keseimbangan peranan memelihara budaya dan generasi tercerabut pula, maka tidak dapat tidak akan ikut menyumbang lahirnya "X Generation".7

Generasi berbudaya memiliki prinsip yang teguh, elastis dan toleran bergaul, lemah lembut bertutur kata, tegas dan keras melawan kejahatan, kokoh menghadapi setiap percabaran budaya, tegar menghadapi percaturan kehidupan, sanggup menghindari ekses buruk, membuat lingkungan sehat, bijak menata pergaulan baik, penuh kenyamanan, tahu diri, hemat, dan tidak malas, akan  terbentuk dengan keteladanan. Konsepsi Rasulullah SAW;”Jauhilahhidup ber-senang-senang (foya-foya), karena hamba-hamba Allahbukanlah orang yang hidup bermewah-mewah (malas dan lalai)” 
(HR.Ahmad).


Kewajiban kemasyarakatan (social movement)membuat generasi berkemampuan tinggi berhadapan dengan setiap perubahan untuk mewujudkan kemajuan (madaniyah) tanpa harus mengabaikan nilai-nilai moral pergaulan (husnul- khuluq). Peran orang tua wajib melakukan pengawasan melekat terhadap anak-anaknya sepanjang masa, terutama terhadap tiga prilaku tercela, yaitu dusta (bohong), mencuri dan mencela (caci maki). Sabda Rasulullah SAW; “Jauhilah dusta, karena dusta itu

membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa kepada neraka”

(Hadist Shahih).

PERAN PEREMPUAN SEBAGAI IBU

PERAN PEREMPUAN SEBAGAI IBU, inti (core) rumah tangga dan masyarakat (negara) menjadi guru pertama dalam perkataan, pergaulan, penularan tauladan, cinta kasih terhadap anak-anaknya. Kehadiran manusia kepermukaan bumi melalui satu legalitas yang disebut "keluarga". Keluarga di bangun oleh insan berbeda jenis tapi setaraf dalam martabat kemanusiaan. Pembentukan satu keluarga di dalam Islam di mulai dengan satu "contract sosial", di sebut "'aqad nikah", di awali dengan kesediaan dua insan berlain jenis mengikat diri dalam kehidupan"mu'asyarah bil ma'ruf" atau hidup dengan ikatan hak-hak dan kewajiban-kewajiban secara utuh dan optimal. Di mulai dengan timbang terima dari generasi pendahulu (orang tua, sebagai wali nasab) kepada generasi penerus (anak dan menantu), makaaqad nikah adalah ritual dan sakral. Anak generasi mestinya dipahamkan menjadi amanah Allah, yang tumbuh dan belajar dengan contoh dari tengah lingkungannya, atau pendidikan keteladanan.Teladan yang baik menjadi landasan paling asas untuk membentuk watak generasi.8


Komentar :

ada 0 komentar ke “KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM BUDAYA ISLAM”

Posting Komentar

RAINBOW COLLECTION Rp. 295,000,-

RAINBOW COLLECTION Rp. 295,000,-

FRIZYGREEN COLLECTION Rp. 465,000,-

FRIZYGREEN COLLECTION Rp. 465,000,-

TUPPERWARE

TUPPERWARE
Hang Out Set (Termasuk tas) Rp. 149,000,-

SIMPLY HEALTHY SET

SIMPLY HEALTHY SET
SIMPLY HEALTHY SET Rp. 195,000,-

Berita Utama | Nasional

BACA JUGA LAINNYA

 
Editor template ibnuhasbie | Untuk template Catatan Harian